Bogor, 17 Mei 2025 – Menutup rangkaian perayaan Hari Bumi 2025 yang diinisiasi oleh PILI, Kelompok Wanita Tani (KWT) Gempar, Cimahpar, bekerja sama dengan tim ahli dari PagiFarm, yang juga dihadiri oleh penyuluh pertanian dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, mengadakan kegiatan pembelajaran hidroponik bertema “Dari Tangan Ibu untuk Bumi”.
Acara ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dalam upaya penghijauan dan pelestarian lingkungan melalui teknologi pertanian berkelanjutan.
Rangkaian perayaan Hari Bumi yang diinisiasi oleh PILI tahun ini terdiri dari tiga kegiatan utama: Social Media Campaign – PILI Challenge, Eco School Day with PILI, dan Pembelajaran Hidroponik bersama KWT Gempar. Ketiga kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian bumi dan memotivasi perubahan positif di berbagai lapisan masyarakat.
Kegiatan pembelajaran hidroponik di KWT Gempar ini diikuti oleh para anggotanya yang penuh semangat untuk belajar dan berkontribusi lebih dalam menjaga kelestarian bumi. Dengan bimbingan tim PagiFarm, peserta diperkenalkan pada dasar-dasar teknik hidroponik, mulai dari persiapan media tanam, nutrisi tanaman, hingga cara merawat tanaman agar hasilnya optimal. Tidak hanya teori, peserta juga diajak langsung mempraktikkan cara menyemai benih untuk sistem hidroponik demi mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ilmu yang mereka pelajari.

“Pemberdayaan perempuan adalah langkah penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Kami berharap melalui kegiatan seperti ini, para ibu dapat mengambil peran aktif dalam menghijaukan bumi dan memperkuat ketahanan pangan keluarga,” ujar Iwan Setiawan, Direktur PILI Green Network.
Selain pelatihan, acara ini juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antar anggota kelompok, memperkuat solidaritas dalam menjaga lingkungan, serta memperluas wawasan tentang praktik pertanian modern yang ramah lingkungan.
Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Bumi, kegiatan ini menekankan pentingnya peran komunitas lokal, terutama perempuan, dalam menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan lingkungan. Dengan menanam, merawat, dan memanen sendiri sayuran di kebun KWT, anggota KWT Gempar diharapkan dapat mengurangi jejak karbon dan mendukung ketahanan pangan keluarga.
