Di Tengah bumi makin terancam oleh krisis iklim, waktunya anak muda ambil peran! Kita bisa mulai dengan belajar dari akar budaya sendiri, dari para leluhur yang sudah lama hidup selaras dengan alam. Indonesia dengan ribuan pulaunya bukan cuma kaya alamnya, tapi juga kaya akan kearifan lokal, yaitu nilai dan kebiasaan yang mengajarkan kita cara menjaga alam dengan bijak.
Mengapa Kearifan Lokal Itu Berharga?

Kearifan lokal bukan cuma cerita lama atau ritual kuno, tapi bentuk kecerdasan ekologis atau kebijaksanaan manusia dalam memahami dan menjaga keseimbangan alam yang sudah terbukti menjaga alam selama ratusan tahun. Bagi masyarakat adat, alam adalah sahabat dan ibu yang harus dihormati bukan hanya dieksploitasi.
Contoh langsung keterlibatan pemuda:
- Di Riau, Kaoem Telapak bersama pemuda adat komunitas Talang Mamak menyelenggarakan pelatihan pemantauan hutan untuk 30 pemuda agar mereka bisa jadi pengawas independen hutan adat.
- Di Desa Sikabau Sumatra Barat, pemuda desa menginisiasi gerakan penanaman pohon, bank sampah, patroli lingkungan dan membudayakan tradisi-adat untuk menjaga alam.
- Di Desa Papayan Jawa Barat, pemuda desa membentuk kelompok konservasi yang aktif melakukan reboisasi hutan, pembersihan sungai & irigasi, pertanian organik serta pengolahan kerajinan dari bambu/rotan sebagai bagian dari pengelolaan sumber daya alam secara bijak.
Nilai gotong royong, kesederhanaan, dan rasa hormat pada alam dalam kearifan lokal adalah pelajaran berharga bagi generasi muda untuk menjaga bumi dengan cara yang sudah terbukti bijak sejak dulu.
Peran Pemuda: Dari Penerus Jadi Agen Perubahan

Pemuda punya peran besar dalam menjaga kearifan lokal agar tetap hidup di tengah dunia yang serba modern. Tapi sayangnya, derasnya arus globalisasi dan teknologi sering membuat generasi muda lupa dengan akar budayanya sendiri. Padahal, di sanalah kuncinya untuk menjaga alam lewat nilai-nilai bijak yang sudah diwariskan leluhur kita.
Lihat Pandawara Group, yang mulai dari bersih-bersih sungai, tapi akhirnya gerakkannya bikin banyak orang ikut turun tangan. Atau pemuda di Papua yang bikin kampanye “Save Sasi” supaya tradisi adat tetap hidup. Mereka buktikan bahwa gerakan kecil bisa jadi perubahan besar.
Kita juga bisa mulai dari hal sederhana:
- Bikin konten edukasi tentang kearifan lokal di media sosial.
- Gabung komunitas lingkungan di kampus atau desa.
- Bantu masyarakat adat jaga hutan, laut, dan sumber airnya.
- Kembangkan inovasi dari tradisi seperti eco-tourism berbasis budaya lokal.
Keterlibatan pemuda bukan cuma soal melestarikan budaya, tapi juga menjaga masa depan bumi. Dengan mempraktikkan nilai hidup selaras dengan alam dari leluhur, kita bisa bikin masa depan yang modern dan berkelanjutan. Kearifan lokal adalah kompas moral kita. Yuk, jadikan itu panduan untuk membangun masa depan yang hijau dan berakar pada jati diri bangsa!
Daftar Pustaka
Asrama Kampus. (2024). Generasi muda dalam melestarikan kebudayaan tradisional. https://www.asramakampus.uma.ac.id/2024/11/26/generasi-muda-kebudayaan/
Gramedia. (2023). Contoh kearifan lokal: Pengertian dan cara melestarikannya! https://www.gramedia.com/literasi/contoh-kearifaan-lokal/
Kaoem Telapak. (n.d.). Memperkuat peran pemuda adat dalam menyelamatkan hutan dan penghidupan. https://kaoemtelapak.org/id/memperkuat-peran-pemuda-adat-dalam-menyelamatkan-hutan-dan-penghidupan/
Kompas. (2023). Menjaga bumi melalui tradisi budaya Indonesia. https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/99_menjaga-bumi-melalui-tradisi-budaya-indonesia
Pemerintah Desa Papayan. (n.d.). Pemuda Desa Papayan menjaga warisan alam: Praktik konservasi dan pengelolaan sumber daya alam. https://www.papayan.desa.id/pemuda-desa-papayan-menjaga-warisan-alam-praktik-konservasi-dan-pengelolaan-sda/
Pemerintah Desa Sikabau. (n.d.). Generasi muda Desa Sikabau pelopor pelestarian alam untuk masa depan. https://sikabau.desa.id/generasi-muda-desa-sikabau-pelopor-pelestarian-alam-untuk-masa-depan
