Mengenal Mangrove. Si Penjaga Pesisir

Indonesia memiliki sekitar 3,36 juta hektar hutan mangrove, menjadikannya negara dengan ekosistem mangrove terbesar di dunia. Tapi, apa sebenarnya mangrove itu?

Mangrove adalah sekelompok tumbuhan yang hidup di zona intertidal, yaitu area pasang surut di pesisir pantai. Mangrove tumbuh di tempat yang tidak biasa bagi kebanyakan tumbuhan lain: tanah berlumpur yang tergenang air laut, dengan kadar garam tinggi, kadar oksigen rendah, dan kondisi pasang surut yang terus berubah. Namun, justru di lingkungan ekstrem inilah mangrove beradaptasi.

Mangrove yang Beragam

Terdapat 89 jenis mangrove dari 12 genus yang ada di Indonesia. Setiap jenisnya memiliki keunikan masing masing.

Bakau (Rhizophora spp), misalnya, sebagai jenis mangrove yang paling umum, banyak mendiami zona dalam hingga tengah di pesisir pantai. Sedangkan zona terluar yang paling banyak terendam biasanya dihuni pidada (Sonneratia) dan api-api (Avicennia).

Untuk bertahan dalam kondisi ekstrem, mangrove memiliki berbagai strategi adaptasi. Sebagian jenis mangrove mengeluarkan garam melalui daunnya, sementara yang lain menyimpan garam di daun atau kulit kayu. Daun yang sudah menyimpan terlalu banyak garam kemudian akan gugur.

Ada juga mangrove dengan daun sukulentis, yang tebal dan banyak airnya. Adaptasi ini membantu mangrove mengencerkan kadar garam dalam sel-sel tubuhnya.

Karena tumbuh di tanah yang minim oksigen, beberapa jenis seperti api-api (Avicennia) memiliki akar napas (pneumatofor) yang menjulur ke atas untuk mengambil oksigen dari udara.

Struktur akar mangrove juga berperan penting dalam memperkuat cengkraman pada tanah yang tidak stabil. Ada beberapa bentuk akar khas, seperti akar lutut, akar papan, dan akar tunjang yang membantu mangrove tetap kokoh meskipun dihantam gelombang.

Mangrove Untuk Kehidupan

Mangrove bukan cuma tumbuhan pesisir biasa. Mangrove punya banyak peran penting untuk alam, ekonomi, maupun hidup kita sehari-hari.Akar-akar mangrove yang kuat dan padat bisa menahan gelombang laut, memperlambat arus pasang surut, menjebak lumpur, dan melindungi daratan dari abrasi serta penyusupan air laut ke sumber air tanah.

Dibandingkan dengan hutan darat, mangrove mampu menghasilkan oksigen dalam jumlah yang lebih tinggi dan menyimpan karbon 4 kali lebih banyak.

Secara ekologis, mangrove adalah rumah bagi banyak makhluk hidup. Mangrove menyediakan tempat tinggal, pakan, dan tempat berbiak bagi ikan, udang, dan kepiting. Kehadiran biota laut ini kemudian mengundang kehadiran pemangsanya. Mulai dari burung-burung laut, hingga reptil seperti ular dan buaya, hutan mangrove menyediakan rumah yang ramah untuk mereka.

Tidak hanya satwa, banyak manusia terutama masyarakat pesisir juga menggantungkan hidupnya pada kemurahan hati hutan mangrove. Kelestarian ekosistem mangrove memastikan tangkapan para nelayan tetap terjaga. Buah dari beberapa jenis mangrove bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti dodol dan selai. Bagian tubuh mangrove seperti daun, kulit kayu, dan propagul juga diketahui mengandung pigmen yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna batik.

 

Sumber

Direktorat Konservasi Tanah dan Air, KLHK. (2021). Peta Mangrove Nasional (PMN) tahun 2021.

Priatna, D., Rochmayanto, Y., Ginoga, K.L., & Muttaqin, M. Z. (2021). Strategi dan Teknik Restorasi Ekosistem Hutan Mangrove. Bogor: PT Penerbit IPB Press 

Nasution, M. I. (2022, June 30). Pemanfaatan Mangrove Sebagai Bahan Pewarna dalam Industri Tekstil. LCDI. https://lcdi-indonesia.id/2022/06/30/pemanfaatan-mangrove-sebagai-bahan-pewarna-dalam-industri-tekstil-2 

Suryaningtyas, F. (2022). 10 Makanan dan Minuman Ini Terbuat dari Tumbuhan Mangrove Lho!. IDN Times. https://www.idntimes.com/food/dining-guide/makanan-minuman-terbuat-dari-tumbuhan-mangrove-00-mk1yf-j667tn 

 

Scroll to Top