Besok HCPSN – Kenapa Hari Cinta Puspa & Satwa Penting

Besok, 5 November, kita bakal memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN)!

Tapi mungkin kamu sempat mikir, “Kenapa sih harus peduli sama tumbuhan dan hewan?”

Jawabannya karena mereka bagian penting dari hidup kita. Bayangin aja, tanpa pohon dan tumbuhan, kita nggak bakal punya udara bersih buat dihirup. Tanpa hewan, rantai makanan dan keseimbangan alam bisa kacau.

HCPSN ini bukan cuma hari seremonial, tapi pengingat buat kita semua kalau puspa (flora) dan satwa (fauna) adalah “harta karun” Indonesia yang luar biasa. Dari hutan tropis sampai lautan, keanekaragaman hayati kita adalah sumber kehidupan untuk manusia, bumi, dan masa depan. 

 

Faktanya Indonesia Superpower Keanekaragaman Hayati! 

Kamu pasti turut bangga, Indonesia jadi salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Bayangin, ratusan ribu jenis tumbuhan dan hewan hidup di negeri kita!

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) ditetapkan lewat Keppres No. 4 Tahun 1993 oleh Presiden Soeharto, tujuannya buat menumbuhkan cinta dan kepedulian pada flora dan fauna Indonesia. 

Tahukah kamu, Puspa & Satwa Nasional kita ada apa saja?

  • Puspa Bangsa: Melati
  • Puspa Pesona: Anggrek Bulan
  • Puspa Langka: Rafflesia Arnoldii
  • Satwa Nasional: Komodo
  • Satwa Pesona: Ikan Siluk Merah
  • Satwa Langka: Elang Jawa

Ini baru sebagian kecil dari harta alam Indonesia yang luar biasa! 

 

Kenapa Puspa & Satwa Penting Banget Buat Kita? 

Flora dan fauna Indonesia bukan cuma indah buat dilihat, tapi juga punya peran besar dalam kehidupan kita sehari-hari. Mereka adalah penjaga keseimbangan alam dan sumber kehidupan manusia. 

1. Jantung Kehidupan 

Hutan tropis Indonesia, yang dipenuhi beragam jenis tumbuhan, berfungsi sebagai paru-paru dunia. Mereka menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida, membuat udara kita tetap bersih. Sementara itu, satwa seperti burung Pleci (Cica Daun Besar) punya peran penting dalam rantai makanan seperti menyebarkan biji, mengendalikan hama, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Jika satu spesies hilang, efeknya bisa berantai ke seluruh alam!

2. Sumber Kebutuhan Sehari-hari 

Kehidupan manusia sangat bergantung pada kekayaan hayati. Makanan seperti padi, sayur, buah, ikan, dan daging semuanya berasal dari flora dan fauna. Banyak tumbuhan juga digunakan sebagai bahan obat alami, dari jamu tradisional sampai riset modern. Bahkan bahan sandang dan papan seperti kapas, sutra, jati, mahoni, dan meranti pun datang dari alam.

3. Sumber Ilmu dan Inovasi 

Setiap spesies menyimpan keragaman genetik unik (plasma nutfah) yang sangat berharga untuk pengembangan ilmu pengetahuan.Dari sini, para ilmuwan bisa menciptakan varietas tanaman baru yang lebih tahan penyakit, atau mengembangkan bahan alami untuk teknologi dan pengobatan masa depan.

Jadi, menjaga puspa dan satwa bukan cuma soal mencintai alam, tapi juga menjaga masa depan manusia dan bumi kita sendiri. 

 

Ancaman Nyata, Tugas Kita Bersama 

Sayangnya, kekayaan alam Indonesia sedang dalam bahaya. Deforestasi, perburuan liar, dan perubahan iklim jadi ancaman besar bagi ribuan spesies puspa dan satwa kita. Menurut Peraturan Pemerintah LHK No. P.20 Tahun 2018, ada 919 jenis tumbuhan dan hewan langka yang kini dilindungi. Artinya, ratusan spesies sedang berjuang untuk bertahan hidup dan mereka butuh bantuan kita. 

Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) jadi momen untuk sadar bahwa menjaga alam bukan cuma tugas pemerintah atau aktivis, tapi tugas kita semua. Mulai dari hal kecil seperti tanam pohon, kurangi plastik, atau dukung produk ramah lingkungan.Karena cinta alam berarti cinta kehidupan. Mari jaga bersama warisan terbaik bangsa ini untuk generasi mendatang.

 

Referensi :

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE). (n.d.). Informasi konservasi puspa dan satwa nasional. https://ksdae.menlhk.go.id

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Publikasi akademik dan media kredibel. (n.d.). Referensi tambahan mengenai puspa dan satwa nasional dari sumber tepercaya (misalnya Kompas.com, Detik.com, Balai KSDA, atau situs perguruan tinggi).

Scroll to Top