Pendampingan Kelompok Tani di Kampung Sima, Kabupaten Nabire

Sejak Juni 2022, Yayasan Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI) mulai melakukan pendampingan masyarakat di Kabupaten Nabire, Papua.

Pendampingan ini diawali dengan memfasilitasi pembentukan kelompok masyarakat. Yayasan PILI membentuk dua kelompok di Kampung Sima, Distrik Yaur.

Kelompok pertama adalah Kelompok Tani Hutan (KTH) Wagi Lestari. Kegiatan kelompok ini fokus untuk restorasi hutan dan ekowisata. Kelompok Tani Hutan Wagi Lestari dibentuk pada 11 Juni 2022. Pembentukan kelompok ini dihadiri oleh masyarakat Kampung Sima, Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam), dan Yayasan PILI. Hasil musyawarah menyepakati kelompok beranggotakan 10 orang. Nama Wagi Lestari dipilih dari kata ‘Wagi’, nama pantai yang akan dikembangkan menjadi lokasi ekowisata. Wagi juga berasal dari nama dusun yang dijadikan lokus kegiatan PILI, yaitu Wagirimba. Pada 8 Juli 2022, kelompok ini sudah disahkan oleh Kepala Kampung Sima

Kelompok kedua adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Manawari Rarei. Manawari berasal dari Bahasa Yerisiam yang artinya ‘dusun sagu’, sedangkan ‘rarei’ berasal dari Bahasa Yaur yang berarti indah. Sehingga arti dari nama kelompk ini adalah dusun sagu yang indah.

Pertemuan KWT Manawari Rarei di Kampung Sima, Nabire

Kelompok ini awalnya merupakan sekelompok ibu rumah tangga yang mencari penghasilan tambahan dari dana gereja dengan membersihkan lahan untuk dijadikan perkebunan. Kelompok ini beranggotakan 16 orang yang akan fokus dalam kegiatan mengembangkan tanaman pangan. Sama seperti KTH Wagi Lestari, kelompok ini juga sudah disahkan oleh Kepala Kampung Sima pada 8 Juli 2022.

Setelah kelompok terbentuk, PILI melatih anggota kelompok untuk manajemen administrasi seperti buku tamu, daftar hadir, notulensi, serta pencatatan uang kas.

Hingga kini, kedua kelompok tersebut telah rutin melakukan kegiatan di Kampung Sima. Misalnya, KTH Wagi Lestari telah memperbaiki rumah persemaian, melakukan pembibitan, membuatan jembatan untuk ekowisata mangrove, membangun sarana yang untuk Sekolah Lapang Bumi Nabire – sumur, gudang, dan toilet.

Kelompok Tani Hutan Wagi Lestari telah menyemaikan 2000 bibit yang terdiri dari bibit gaharu, Ketapang, langsat, kayu besi, durian, dan pinang. Jenis ini masih akan bertambah terutama tanaman endemik seperti masohi.

Sementara itu, KWT Manawari Rarei telah membuat rumah persemaian dan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk pembibitan. Kelompok ini telah menyemaikan benih rica dan tomat di bedeng tabur. Selain itu, KWT Manawari Rarei juga telah melakukan pembibitan 200 sirih dan 50 pinang dalam polybag.

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top