Di Bulan Oktober 2017, PILI–Green Network mengadakan kegiatan peringatan Hari Pangan Sedunia bekerja sama dengan PKK Kelurahan Kebagusan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2017. Kegiatan terdiri dari Bazaar Makanan Sehat dan Seminar Pangan. Bazaar Makanan Sehat bertempat di amphitheater menggunakan tenda bazzar dan diikuti oleh 9 pengisi bazaar. Target awal peserta bazaar sebanyak 12 peserta, namun hanya 10 yang mendaftar dan pada waktu kegiatan 1 pengisi tidak hadir. Peserta bazaar sebagian besar berasal dari wilayah Kelurahan Kebagusan. Jenis makanan yang dijual antara lain soto ayam, asinan betawi, emping jagung, susu organik, nasi bakar, kebab, es pisang ijo, rempeyek dan bubur sumsum.
Kegiatan Seminar Pangan diisi oleh pembicara yang berlatarbelakang sebagai auditor keamanan pangan, yaitu Ibu Elvina Agustin Rahayu. Beliau menyampaikan presentasi yang berjudul “Ibu Cerdas, Konsumen Cerdas: Baca Label dan Komposisi untuk Menentukan dengan Cerdas”. Target peserta adalah sebanyak 30 orang, pada hari pelaksanaan terdaftar 33 orang peserta mengikuti seminar ini. Melalui seminar ini
peserta diajak untuk lebih teliti dalam memilih makanan terutama makanan kemasan. Hal–hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemilihannya.
Ibu Elvina juga menekankan bahwa lebih baik membawakan bekal makanan untuk anak–anak ketika pergi sekolah agar makanan yang masuk ke badan anak lebih terjaga. Selain komposisi makanan, proses pembuatan makanan juga disorot oleh Ibu Elvina. Seperti cara membersihkan makanan, misalnya untuk buah impor seperti apel pencuciannya harus menyeluruh karena adanya lapisan lilin di permukaan kulitnya. Lapisan lilin ini dipakai oleh pengimpor agar apel tidak cepat membusuk. Untuk buah– buahan yang berasal dari dalam negeri relatif lebih aman dan mudah dalam pencuciannya. Selain itu, para peserta juga diingatkan mengenai pemilihan pewarna makanan. Saat ini konsumen masih harus berhati–hati dalam memilih makanan, karena ada saja oknum yang memakai pewarna tekstil untuk makanan padahal hal ini berdampak buruk bagi tubuh manusia. Pewarna makanan dari bahan kimia juga banyak digunakan. Konsumen dapat menggunakan pewarna kimia namun harus benar–benar teliti dalam memilih produk pewarna yang aman dan memakai sesuai kebutuhan saja. Ibu Elvina lebih menyarankan untuk memakai pewarna alami, walaupun warnanya tidak sepekat pewarna kimia namun jauh lebih aman bila dipakai untuk makanan. Contoh pewarna alami yaitu bunga teleng dan kunyit. Pada sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan yang muncul dari peserta. Beberapa pertanyaannya yaitu terkait masalah pewarna makanan, pelabelan produk dan cara membersihkan sayuran dan buah.
Selama persiapan kegiatan peringatan Hari Pangan, pendamping juga melakukan asistensi terkait penulisan laporan bulanan dan perawatan tanaman hidroponik kepada pengelola baru secara informal.