Upaya Merehabilitasi Habitat Owa Jawa di Desa Cikondang, Kemitraan PILI, Jejakin dan BCA Tanam 14.000 Pohon

Garut, Jawa Barat – Owa Jawa (Hylobates moloch) adalah satu dari sekian satwa yang saat ini statusnya terancam punah (Endangered) dalam Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Melansir dari situs resmi pemerintah Indonesia, Indonesia.go.id, Owa Jawa adalah sejenis primata anggota suku Hylobatidae dengan angka populasi antara seribu hingga dua ribu ekor saja.

Owa Jawa adalah jenis kera atau primata dari spesies ‘owa’ yang paling langka di dunia dan tersebar terbatas hanya di Jawa bagian barat. Konservasi dan perlindungan terhadap Owa Jawa pun harus terus diperhatikan.

Peserta penanaman memegang bibit pohon yang akan ditanam

Melihat kondisi ini, Kemitraan PILI, Jejakin dan Bank Centra Asia (BCA) bersama Kelompok Jasa Muda berusaha memberikan ruang lingkup atau habitat lebih luas dengan menanam puluhan ribu pohon yang penting secara ekologi dan khususnya untuk pelestarian Owa Jawa itu sendiri.

Aksi kolaborasi antara Kemitraan PILI, Jejakin dan Bank Centra Asia (BCA) bersama Kelompok Jasa Muda ini berhasil menanam sebanyak 14.000 bibit di Desa Cikondang Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut. Penanaman simbolis dilaksanakan pada Kamis, 10 Oktober 2024, dengan dihadiri tim PILI, penyuluh pertanian Kecamatan Cisompet, staf Kecamatan Cisompet, Kelompok Pelestari Hutan dan Lingkungan Jasa Muda, Pemerintah Desa Cikondang serta perwakilan dari Polsek Cisompet.

Aksi penanaman pohon yang dilaksanakan sebagai upaya rehalibitasi Owa Jawa bukan tanpa alasan, merujuk pada kebiasaanynya, Owa Jawa merupakan satwa arboreal, satwa yang sebagian hidupnya dihabiskan di atas pohon.

Artinya bahwa keutuhan sebuah kawasan hutan menjadi salah satu daya dukung dalam menjamin keberlangsungan hidup Owa Jawa di habitat alaminya. Penanaman belasan ribu pohon ini pun akan berdampak langsung pada kelestarian Owa Jawa kedepannya.

Adapun Jenis pohon yang ditanam terdiri dari tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) yang sekaligus memiliki kemampuan menurunkan efek Gas Rumah Kaca karena memiliki serapan karbon yang cukup tinggi berdasarkan petunjuk teknis penanaman spesies pohon penyerap polutan yang diterbitkan oleh kementerian kehutanan dan lingkungan hidup tahun 2015 serta beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu, MPTS yang dipilih juga tanaman keras yang cocok sebagai habitat satwa, serta tanaman yang bernilai ekonomi untuk masyarakat.

Foto bersama peserta ceremony penanaman

Jenis tanaman keras yang ditanam adalah manglid dan trembesi, sementara itu tanaman buah-buahan yang ditanam adalah nangka, cempedak, alpukat, durian, petai dan jengkol. Iwan Setiawan selaku Direktur  PILI menyampaikan “Program Penanaman PILI telah dimulai sejak tahun 2012, hingga saat ini sudah tertanam pohon sebanyak 350.000 tanaman terestrial serta 25.000 mangrove di pulau sumatera dan pulau jawa, harapannya program ini dapat terus dilaksanakan untuk mendukung agenda tingkat global untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, dan target net zerro emission pada tahun 2030. Peran kelompok jasa muda ini akan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat terutama yang ada di perkotaan, harapannya juga dengan program ini dapat meningkatkan perekonomian dan kemandirian masyarakat”.

Dalam proses penanaman ini masyarakat sangat mendukung. Mereka merasa tidak terganggu dengan kehadiran Owa Jawa yang masuk ke desa mereka. Justru, Masyarakat ikut berperan dalam melestarikan Owa Jawa dengan menanam pohon untuk memperbaiki hutan yang menjadi habitat satwa tersebut. Hal ini disampaikan oleh Bapak Asari Mahmud, ketua KPHL Jasa Muda. “Masyarakat sangat bersyukur dengan adanya program penanaman ini, karena lahan desa yang dikelola warga saat ini ditanami karet dan beberapa tanaman lain yang sudah tidak produktif. Oleh karena itu, perlu diganti untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Seluruh kelompok Jasa Muda akan menjaga tanaman ini dengan baik sehingga program ini berhasil. Selain bermanfaat bagi masyarakat, pohon – pohon ini nantinya akan menjadi habitat owa dan surili, agar mereka tidak perlu lagi bergelantungan di tiang listrik seperti sekarang,” ujar beliau.

 

 

Narahubung : siti suprehatin (0857 6960 1995)
Email : s.suprehatin22@gmail.com
www.pili.or.id
Jl. Tumenggung Wiradiredja no 216 Kel Cimahpar, Bogor utara, Kota Bogor, Jawa Barat

Scroll to Top