Kurangi Emisi GRK Melalui Potensi Blue Carbon, Jejak.in – PILI Tanam Mangrove Bersama KTH Karya Muda Lestari di Lampung

Labuhan Maringgai, Lampung Timur— Menyambut Hari Keanekaragaman Hayati Internasional dan Hari Lingkungan Hidup Internasional pada 22 Mei dan 5 Juni, Jejak.in dan Yayasan Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI Green Network) bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Karya Muda Lestari melakukan kegiatan Penanaman Mangrove di Desa Karya Makmur, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur pada Kamis, 25 Mei 2023.

Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Gunung Balak serta Perangkat Desa Karya Makmur ini, sebanyak lebih dari 13.000 bibit mangrove jenis Rhizopora mucronata dan Sonneratia caseolaris ditanam di sisi Sungai Kuala Nibung.

Penyuluh dari KPH Gunung Balak, Windarto tri Kurniawan, menyampaikan bahwa penanaman mangrove ini sejalan dengan visi dan misi KPH Gunung Balak untuk meningkatkan tutupan lahan. 

“Selaku pengelola kawasan hutan lindung register 38, termasuk di dalamnya ada Desa Karya Makmur, saya merasa bangga dan senang karena kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi kami, yaitu meningkatkan tutupan lahan pada 2029,” kata Windarto.

Pada kesempatan yang sama, Joko Indarto selaku perwakilan Kepala Desa Karya Makmur mengatakan bahwa kegiatan ini penting untuk memperbaiki kondisi lingkungan di desa.

“Penanaman mangrove ini kegiatan yang baik untuk memperbaiki kondisi Desa Karya Makmur, terutama di bagian pesisir, sehingga dapat mencegah bencana seperti abrasi,” ucap Joko.

Selain menanam pohon dan mangrove bersama-sama, dilakukan juga pelatihan monitoring pertumbuhan pohon dan kondisi lingkungan seperti kelembapan udara, kelembapan tanah, dan keasaman tanah, serta penggunaan Karlon.

Karlon merupakan aplikasi pemantauan data status pohon dan kondisi lingkungan real-time. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat mengetahui perkembangan kondisi tanaman yang telah didata, apakah dalam kondisi baik, terkena penyakit, mati, atau perkembangan lainnya.

Aplikasi ini direncanakan digunakan untuk monitoring tanaman yang telah ditanam oleh kelompok masyarakat dalam rangkaian kegiatan mitigasi perubahan iklim dan pemanasan global.

 

Ketua KTH Karya Muda Lestari, Widiyanto, menyampaikan antusiasme dari kegiatan pelatihan tersebut. Ia berharap anggota KTH Karya Muda Lestari khususnya— dan juga pemuda di Karya Makmur dapat menggunakan gawai untuk kegiatan yang bermanfaat.

“Kami sebelumnya sudah melakukan kegiatan penanaman mangrove secara bertahap sejak 2020. Dengan adanya PILI, kegiatan kami menjadi lebih ‘matang’ karena juga ada pelatihan monitoring dengan aplikasi, agar anak muda tidak selalu menggunakan handphone atau gadgetnya untuk main game terus, tapi juga sebagai media untuk bekerja dan belajar,” ungkapnya.

Kawasan mangrove di Karya Makmur sendiri terbilang unik. Meski tidak terlalu luas, keanekaragamannya terbilang tinggi, ada sekitar 34 jenis mangrove yang hidup di sana.

Mangrove merupakan ekosistem yang kaya akan karbon dan memiliki peranan penting dalam regulasi iklim, yaitu dengan kemampuan menyimpan karbon dalam jumlah yang besar sebagai upaya mengimbangi emisi antropogenik CO2. Karbon yang tersimpan dalam mangrove—serta laut dan ekosistem pesisir lainnya— dikenal dengan istilah “blue carbon” atau karbon biru.

Mangrove sebagai blue carbon merupakan salah satu aksi mitigasi perubahan iklim, dimana mangrove diklaim mampu menyerap karbon tiga kali lebih tinggi melebihi kemampuan hutan tropis di daratan.

Direktur PILI Green Network, Iwan Setiawan, menyampaikan bahwa ekosistem mangrove penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan kelestarian keanekaragaman hayati.

“Mangrove ini luar biasa, meskipun dengan luasan yang lebih kecil, ekosistem mangrove yang sehat mampu menyerap emisi karbon lebih besar, sehingga  dapat mengendalikan laju perubahan iklim. Selain itu, kawasan mangrove juga bermanfaat dalam melestarikan biodiversitas, misalnya menjadi habitat ikan kepiting, juga sebagai tempat singgah burung migran,” ujar Iwan.

Seperti diketahui, Bumi menghadapi krisis iklim dan pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca berlebih.

Oleh karenanya, PILI Green Network bersama Jejak.in tengah melaksanakan penanaman pohon dan mangrove di berbagai daerah di Indonesia melalui program Tree Collective dengan menggandeng masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

Sejak awal 2023, Jejak.in dan PILI bersama masyarakat telah menanam bibit pohon dan mangrove sebanyak 24.902 di Lampung, yang tersebar di tiga kabupaten: Tanggamus, Lampung Selatan, dan Lampung Timur.

Scroll to Top