Pelatihan Pengenalan Jenis Tanaman Restorasi 4-5 april 2018 di Resort Way Nipah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), pelatihan ini didukung oleh WWF Russel. E train education for nature program. (Dok. PILI)
Restorasi berbasis masyarakat telah dimulai sejak 2012 silam, sudah lebih dari 200 ha hutan telah dihijaukan kembali. Bertumpu pada kerja bersama masyarakat yang tergabung dalam kelompok pelestari hutan pesanguan (KPHP), hutan kawasan resort way nipah taman nasional bukit barisan selatan (TNBBS) mulai kembali hijau setelah bertahan dari gempuran perambahan. Berpengalaman melakukan penanaman selama 5 tahun, anggota KPHP telah akrab dengan berbagai jenis tanaman restorasi namun mereka terbatas dengan nama tumbuhan dengan nama local untuk itu anggota KPHP perlu upgrade pengetahuan mereka tentang jenis tanaman restorasi dengan nama ilmiahnya sampai mendata fenologinya.
Upgrading dilakukan di Pasanguan pada tanggal 4-5 April 2018 dengan mendatangkan narasumber dari Way canguk research station yang telah memiliki pengalaman lebih dari 17 tahun berinteraksi dengan ekosistem di TNBBS yaitu Janjianto. Pelatihan ini dilaksanakan di balai pertemuan KPHP di Srimulyo, Pesanguan dan diikuti oleh 30 orang peserta termasuk fasilitator. Pelatihan dibuka oleh ketua KPHP, Samidi dalam sambutannya Samidi menyampaikan harapannya dengan adanya pelatihan ini anggota KPHP menjadi semakin paham dengan jenis tanaman yang ada di TNBBS serta pelatihan ini dapat bermanfaat bagi wrga pesanguan secara umum serta khususnya anggota KPHP sendiri. Setelah pembukaan, acara langsung dilanjutkan dengan pematerian tentang tumbuhan dan fenologi oleh narasumber. Pematerian dilakukan secara santai namun serius, jika ada materi yang kurang jelas peserta langsung mengajukan pertanyaan kepada narasumber dan memicu diskusi diskusi seru. Materi disampaikan dengan media sederhana dan bahasa yang bercampur antar bahasa Indonesia dan bahasa daerah membuat suasana pelatihan menjadi cair. Setelah materi pengantar tentang tumbuhan dan fenologi, materi berlanjut pada sketsa dan herbarium tanaman. Peserta kemudian mempraktikkan cara membuat sketsa daun dari jenis tanaman restorasi.
Waktu menunjukkan pukul 12.00 siang saatnya untuk istirahat sholat dan makan siang, sembari istirahat peserta memanfaatkan waktu tersebut untuk berbincang santai dengan Janjianto. Mereka saling bertukar informasi mengenai nama local dan nama ilmiah dari jenis-jenis yang kerap dijumpai di area restorasi. Setelah istirahat, semua peserta menuju demplot koleksi tanaman restorasi yang berada tidak jauh dari lokasi pelatihan. Jenis-jenis tanaman yang tadi masih menjadi angan angan sekarang dihadapan mata, dengan pengetahuan Janjianto dipadu dengan pengetahuan anggota kelompok, maka tanaman-tanam tersebut dilabeli dengan nama-nama baru sesuai dengan nama ilmiahnya masing-masing serta ditambah dengan informasi tentang familynya.
Hari kedua dimulai dengan suasana pagi yang cerah. Agenda hari ini adalah membuat daftar tanaman restorasi yang prioritas serta membuat peta sebaran indukan. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok untuk membuat daftar tanaman prioritas restorasi dengan mempertimbangkan feed preference gajah karena restorasi yang selanjutnya akan dilakukan menitik beratkan pada upaya mitigasi konflik gajah. Setelah membuat daftarnya. Peserta membuat sketsa peta lokasi indukan tanaman restorasi. Pelatihan pengenalan jenis tumbuhan restorasi ini ditutup dengan foto bersama dan penanda tanganan kerjasama PILI dan KPHP yang disaksikan oleh kepala dusun Srimulyo.
Pelatihan ini didukung oleh WWF Russel E train education for nature program.