Gubernur Lampung yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Sutono, membuka Workshop Penguatan Pengelolaan Kawasan Konservasi TNBBS dan TNWK melalui Pemutakhiran Data Kerja Internal dan Mitra, di Hotel Amalia, 30-31 Oktober 2017.
Sutono, dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa membangun hutan harus bersama rakyat. Saat ini momentum yang tepat dalam membangun hutan konservasi, karena Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) adalah betul-betul orang lapangan. Penguasaan lapangan adalah hal penting dalam pengelolaan kawasan konservasi.
“Terdapat tiga Pilar Konservasi yaitu Perlindungan, Pengawetan dan Pemanfaatan. Saat ini pilar ketiga pemanfaatan harus lebih mendapat perhatian, sehingga kawasan konservasi memberikan keberkahan, khususnya bagi rakyat Lampung,” ungkap Sutono dalam sambutan pembukaannya.
Pemimpin adalah pemberi contoh dan panutan bagi seluruh staf. Hal ini harus menjadi pegangan seluruh Kepala Balai Taman Nasional dalam memimpin organisasi yang mengelola kawasan konservasi, tegas Wiratno, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Komunikasi menjadi kunci sukses dalam koordinasi antar pihak di daerah. Selanjutnya penguasaan lapangan menjadi kewajiban yang harus dimiliki oleh seluruh Kepala Balai,” ungkap Dirjen KSDAE, Wiratno.
Sumber
sutono buka workshop penguatan pengelolaan kawasan konservasi – translampung