Kawasan konservasi dibentang Sumatra memiliki berbagai isu terkait konservasi hutan dan keanekaragaman hayati, isu-isu tersebut antara lain mencakup pengelolaan yang lemah, koordinasi lembaga yang lemah, alokasi sumber daya yang belum efisien (baik sumber daya manusia maupun pendanaan) serta terbatasnya kegiatan monitoring. Program Global Environmental Fund (GEF) mencoba melakukan konsolidasi strategi sukses berbasis site yang telah dikembangkan dan ditingkatkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan mitra (NGO) di lanskap area konservasi di Sumatra melalui realisasi kegiatan mitra secara penuh. Yayasan Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI-Green Network) sebagai mitra yang terpilih oleh UNDP Sumatran Tiger Project akan melaksanakan serangkaian kegiatan pelatihan, evaluasi dan penyusunan hasil proses pembelajaran. Program ini berfokus di 4 lanskap STP yaitu di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Berbak Sembilang, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tema pelatihan di masing-masing Taman Nasional berbeda tergantung dari kebutuhan dan kesepakatan bersama dengan pihak Taman Nasional terkait.
CropLife Indonesia melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan kelompok yang telah dilakukan di desa Rantau Jaya Udik II dan desa Braja Harjosari Lampung Timur, dengan pendampingan yang dilakukan oleh PILI. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 8 – 10 november 2018, untuk Desa Rantau Jaya Udik II pertemuan ini berlangsung dikantor Resor dan desa Braja Harjosari pertemuannya berlangsung di rumah salah satu anggota kelompok, dilanjutkan dengan berkeliling desa. Pihak CropLife Indonesia yang diwakili oleh Pak Desmar, Pak Adji, dan Mbak Dewi, meninjau langsung lokasi dan berdiskusi dengan kelompok masyarakat yang menjadi pendampingan dari PILI yang ada di desa rantau jaya udik II dan Braja Harjosari. Sedangkan dari PILI sendiri diwakili oleh Mba Evi, Mba Ajeng, Mba Teta, Mas Andi, dan Mas Asep.
Diskusi di kantor resor, yang dihadiri oleh Perwakilan dari pihak resor, CropLife Indonesia, PILI, dan Kelompok masyarakat desa Rantau Jaya Udik II (Dok PILI/Asep)
Pili Green Network mengadakan Pelatihan Pertanian organik, veltikultur dan hidroponik yang mengambil tema "Pemberdayaan wanita melalui program pertanian organik dan pengembangan ekowisata Pesanguan" yang di ikuti oleh perwakilan ibu-ibu dari desa Srirejo, Sridadi, dan Srimulyo kabupaten Tanggamus provinsi lampung, yang mendapat dukungan dari Pemerintah Jerman untuk kegiatan penguatan kelompok wanita.
Pelatihan pertanian organik, veltikultur dan hidroponik dari desa pesanguan yang didukung oleh pemerintah Jerman,2018. (Dok PILI/Evi).
Rencana Pengelolaan Kolaboratif Taman Nasional Way Kambas, Provinsi Lampung Periode 2019 - 2023
Konsultasi Publik Rencana Pengelolaan Kolaboratif Taman Nasional way Kambas, Lampung 1 agustus 2018. (Dok PILI).
Taman Nasional Way Kambas (TNWK) secara resmi ditetapkan menjadi ASEAN Heritage Parks (AHPs – Taman Nasional Warisan ASEAN) ke-36 pada 27 Juli 2016. Di Indonesia, Taman Nasional Warisan ASEAN lainnya yaitu Gunung Leuser, Kerinci Seblat, Lorentz, Kepulauan Seribu dan Wakatobi. Program AHPs merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Deklarasi Taman-Taman Nasional Warisan ASEAN oleh para Menteri Lingkungan Hidup negara-negara ASEAN pada 18 Desember 2003. Program AHPs bertujuan untuk menyelaraskan konservasi keanekaragaman hayati dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan yang menjadi AHPs. Program ini dilaksanakan oleh ASEAN Centre for Biodiversity (ACB), sebagai sekretariat pelaksanaan AHP, yang meluncurkan Program Dana Hibah Kecil (Small Grant Program – SGP) dengan dukungan dari Kreditanstalt für Wiederaufbau (Kerjasama Keuangan Jerman – KfW).
TNWK, LOKASI KUNJUNGAN FORUM TEMATIK BAKOHUMAS
Bakohumas Kementerian dan Lembaga yang tergabung dalam Forum Tematik Bakohumas melakukan kunjungan lapangan ke Taman Nasional Way Kambas, 11-13 Juli 2018. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diwakili Kepala Biro Humas, Djati Witjaksono Hadi, Rabu, 11-7-2018 di Hotel Emersia Bandar Lampung.
Pembukaan acara yang dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika, Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pramuka, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Kepala UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Provinsi Lampung, serta Anggota Forum Tematik Bakohumas dari 20 Kementerian dan Lembaga, sebagian besar belum pernah berkunjung ke TNWK.