Jakarta, 11 Mei 2022- Program COREMAP-CTI WB (Coral Reef Rehabilitatoon and Management Program- Coral Triangle Initiative World Bank/ Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang- Segitiga Terumbu Karang Inisiatif Bank Dunia) yang berakhir pada Mei 2022 ini, diharapkan dapat menjadi model bagi pengelolaan ekosistem pesisir prioritas di wilayah lainnya yang ada di Indonesia. Contoh baik ini hanya bisa berlanjut jika diperkuat dengan komitmen dan dukungan koloborasi pemerintah pusat dan daerah, swasta, CSO, akademisi, dan juga masyarakat setempat.
Menjaga biota laut merupakan salah satu program yang menjadi fokus pemerintah. Kementerian PPN/Bappenas melalui Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dalam acara 'Workshop Diseminasi Program dan Exit Strategy Coral Reef Rehabilitation and Management Program-Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) World Bank' di Sorong, Papua Barat, ICCTF memaparkan capaian yang pihaknya buat selama 2 tahun di Papua Barat, khususnya di .Raja Ampat.
Sering kali kita melihat di media sosial atau tayangan media lainnya yang mempertontonkan kecantikan pesona pariwisata Kepulauan Raja Ampat, di Papua Barat. Sedikit sekali yang menyoroti bagaimana masyarakat setempat di puluhan pulau yang berada di kawasan Raja Ampat. Ini menjadi penting diperhatikan, karena justru merekalah yang berada di garda terdepan merawat Raja Ampat yang mayoritas wilayahnya adalah perairan atau laut.
Yayasan Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI) sebagai mitra pelaksana kegiatan Paket 6 COREMAP CTI-Bappennas, ICCTF dukungan World Bank, menggelar kegiatan pendampingan bagi masyarakat adat yang berdomisili di sekitaran wilayah Suaka Alam Perairan (SAP) Kepulauan Raja Ampat untuk menjaga laut.
Masyarakat pesisir memasukkan air laut kedalam rumah garam, ketika gotong royong membangun rumah garam saat mengikuti pelatihan produksi garam yang dihelat oleh Yayasan PILI Green Network di Kampung Mutus, Distrik Waigeo Barat, Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (26/01/2022).